Judul Buku
:
JEMBATAN
Penulis
:
Dr. Ir. Bambang Supriyadi, CES, DEA
Agus Setyo Muntohar, ST
Agus Setyo Muntohar, ST
Penerbit
:
BETA Offset
Tahun
:
2007 (Cetakan ke-4)
Bahasa
:
Bahasa Indonesia
Halaman
:
231 h
Format File
:
pdf
Ukuran File
:
14.16 MB
Buku ini menguraikan mengenai Sejarah Jembatan, analisis dan perencanaan beberapa jenis jembatan, mulai dari Jembatan Sederhana sampai dengan jembatan yang cukup rumit seperti Jembatan Gantung, meskipun baru untuk struktur atasnya. Proses Perencanaan Jembatan, Peraturan Pembebanan Jembatan, Jembatan Sederhana, Jembatan Beton Bertulang, Jembatan Beton Prategang, Jembatan Gantung dan Jembatan Cable Stayed.
DAFTAR ISI
Pengantar
Daftar Isi
1.
SEJARAH JEMBATAN
1.1.
Pendahuluan
1.2.
Perkembangan Tipe Jembatan
1.2.1.
Periode Zaman Purba
1.2.2.
Periode Romawi Kuno
1.2.3.
Zaman Pertengahan
1.2.4.
Zaman Jembatan Besi dan Baja
1.3.
Era Jembatan Gantung
1.4.
Era Jernbatan Cable-Stayed
1.5.
Era Jembatan Beton
1.5.1.
Jembatan Beton Bertulang
1.5.2.
Jembatan Beton Prategang
1.6.
Bentuk dan Tipe Jembatan
1.6.1.
Jembatan Lengkung - Batu (Stone Arch Bridge)
1.6.2.
Jembatan Rangka (Truss Bridge)
1.6.3.
Jembatan Gantung (Suspension Bridge)
1.6.4.
Jembatan Beton (Concrete Bridge)
1.6.5.
Jembatan Haubansl Cable Stayed
2.
PROSES PERENCANAAN JEMBATAN
2.1.
Pendahuluan
2.2.
Tahapan Perencanaan
2.3.
Pemilihan Lokasi Jernbatan
2.3.1.
Aspek Lalu lintas
2.3.2.
Aspek Teknis
2.3.3.
Aspek Estetika
2.4.
Layout Jembatan
2.5.
Pertimbangan Layout Jembatan Melintasi Sungai
2.6.
Penyelidikan Lokasi (Site Investigation)
2.6.1.
Pekerjaan Kantor (Office Work)
2.6.2.
Pekerjaan Lapangan (Field Work)
2.7.
Preliminary Design
3.
PERATURAN PEMBEBANAN JEMBATAN
3.1.
Pendahuluan
3.2.
Data Beban
3.3.
Persyaratan Pelaksanaan
3.3.1.
Beban Primer
3.3.1.1.
Beban Mati
3.3.2.
Beban Hidup
3.3.2.1.
Macam Beban Hidup
3.3.2.2.
Lantai Kendaraan dan Jalur Lalu-lintas
3.3.2.3.
Beban "T"
3.3.2.4.
Beban "D"
3.3.2.5.
Beban pada Trotoir, Kerb dan Sandaran
3.3.3.
Beban Kejut
3.3.4.
Gaya Akibat Tekanan Tanah
3.3.5.
Beban Sekunder
3.3.5.1.
Beban Angin
3.3.5.2.
Gaya Akibat Perbedaan Suhu
3.3.5.3.
Gaya Rangkak dan Susut
3.3.5.4.
Gaya Rem
3.3.5.5.
Gaya Akibat Gempa Burni
3.3.5.6.
Gaya Akibat Gesekan pada Tumpuan-tumpuan Bergerak
3.3.6.
Beban Khusus
3.3.6.1.
Gaya Sentrifugal
3.3.6.2.
Gaya Tumbuk pada Jembatan Layang
3.3.6.3.
Beban dan Gaya Selama Pelaksanaan
3.3.6.4.
Gaya Akibat Aliran Air dan Tumbukan Benda-benda Hanyutan
3.3.6.5.
Gaya Angkat
3.4.
Penyebaran Gaya (Distribusi Beban)
3.4.1.
Beban Mati
3.4.1.1.
Beban Mati Primer
3.4.1.2.
Beban Mati Sekunder
3.4.2.
Beban Hidup
3.4.2.1.
Beban "T"
3.4.2.2.
Beban "D"
3.4.3
Kombinasi Pembebanan
3.5.
Syarat Ruang Bebas
3.5.1.
Profit Ruang Bebas Jembatan
3.5.2.
Tinggi Bebas Minimum
3.5.3.
Ruang Bebas untuk Lalu Lintas di Bawah Jembatan
3.6.
Penggunaan Beban Hidup Tidak Penuh
3.6.1.
Penggunaan Muatan Hidup Tidak Penuh
3.6.2.
Bidang Kontak Roda
4.
JEMBATAN SEDERHANA
4.1.
Pendahuluan
4.2.
Sifat-sifat Jembatan Kayu
4.3.
Bagian-bagian Jembatan
4.3.1.
Balok Lantai Jembatan
4.3.2.
Gelagar (Rasuk)
4.3.3.
Tiang Sandaran dan Trotoar
4.4.
Konstruksi Penghubung Balok Lantai - Rasuk
4.5.
Contoh Analisis Perancangan
5.
JEMBATAN BETON BERTULANG
5.1.
Jembatan Slab Beton Bertulang
5.2.
Jembatan Gelagar Kotak (Box Girder)
5.3.
Jembatan Gelagar-Dek (Deck-Girder)
5.4.
Aplikasi Jembatan Balok Beton Bertulang
5.4.1.
Jembatan Balok-T Jalan Raya
5.4.1.1.
Kondisi Perancangan
5.4.1.2.
Perencanaan
5.4.2.
Jembatan Jalan Rel
5.4.2.1.
Pendahuluan
5.4.2.2.
Peraturan Pembebanan
6.
JEMBATAN BETON PRATEGANG
6.1.
Latar Belakang
6.2.
Prinsip Dasar Prategang
6.2.1.
Definisi
6.2.2.
Konsep Prategang
6.2.3.
Cara Penarikan Baja Prategang
6.3.
Tahap Pembebanan
6.3.1.
Initial Stage
6.3.2.
Final Stage
6.4.
Pendekatan Perancangan
6.4.1.
Perancangan Tegangan Kerja (Working Stress Design / Wsd)
6.4.2.
Perancangan Kuat Batas (Ultimate Strenght Design / Usd)
6.5.
Kehilangan Prategangan
6.6.
Contoh Aplikasi
6.6.1.
Perancangan Awal
6.6.2.
Data dan Sifat Bahan
6.6.3.
Perencanaan Pelat Lantai
6.6.4.
Perancangan Arah A
6.6.5.
Perancangan Arah B
6.6.6.
Perencanaan Pelat Kantilever
6.6.7.
Karakteristik Penampang Gelagar
6.6.8.
Beban Mati
6.6.9.
Beban Hidup
6.6.10.
Penentuan Jalur Tendon
6.6.11.
Perhitungan Momen Pratekan
6.6.12.
Pemilihan Gaya Jacking
6.6.13.
Analisis Kehilangan Tegangan
6.6.14.
Tegangan Pada Saat Transfer
6.6.15.
Perhitungan Kuat Batas
6.6.16.
Perhitungan Geser
6.6.17.
Kontrol Lendutan
6.6.18.
Desain Blok Ujung
6.6.19.
Kontrol Tegangan Akibat Penurunan Pondasi
7.
JEMBATAN GANTUNG
7.1.
Pendahuluan
7.2.
Sistem Kabel
7.2.1.
Bentuk Kabel pada Berbagai Pembebanan
7.2.2.
Kabel Parabola
7.2.3.
Lendutan Kabel
7.3.
Sistem Lantai
7.4.
Jembatan Gantung Tanpa Pengaku
7.4.1.
Tegangan pada Kabel
7.4.2.
Lendutan Akibat Beban Simetris
7.4.3.
Lendutan Berkaitan dengan Panjang Kabel
7.5.
Jembatan Gantung dengan Pengaku
7.5.1.
Tegangan Horisontal (H)
7.5.2.
Harga H pada Beberapa Kasus Pembebanan
7.5.2.1.
Beban Terpusat
7.5.2.2.
Beban Merata
7.5.2.3.
Lendutan pada Stiffening Truss
7.5.2.4.
Straight Backstays
7.6.
Menara (Tower)
7.7.
Kompatibilitas Lendutan Kabel dan Truss
7.8.
Contoh Analisis
8.
JEMBATAN CABLE STAYED
8.1.
Pendahuluan
8.2.
Komponen Jembatan Cable Stayed
8.2.1.
Sistem Kabel
8.2.1.1.
Tatanan Kabel Transversal
8.2.1.2.
Tatanan Kabel Longitudinal
8.2.2.
Menara
8.2.3.
Gelagars
8.2.4.
Susunan Bentang
8.3.
Efek Non-Linier Pada Elemen Struktur
8.3.1.
Non-Linier pada Kabel
8.3.2.
Efek P-Delta
8.3.3.
Non-Linier pada Sifat Material
8.4.
Idealisasi Struktur
8.4.1.
Analisis Frekuensi Alami dan Mode Shape
8.4.2.
Analisis Beban Angin
8.4.3.
Analisis Gempa Dinamik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar