burung kenari (serinus Canaria)
merupakan burung asli Kepulauan Canary di samudera atlantik di sebelah
barat laut pesisir afrika (maroko dan sahara barat). Kepulauan ini
termasuk kedalam wilayah spanyol dan merupakan salah satu kominitas
otonomi daerah itu.
Burung kenari pertama kali ditemukan oleh penjelajah perancis, Jean
de Bethencourt di kepulauan tersebut pada tahun 1402. Terkesan karena
keindahan bulu dan kemerduan suaranya, Jean de Bethencourt dan Henry the
navigator membawa burung kenari liar ke Portugal dan Inggris.
Hingga 1495 canary telah jatuh ketangan spanyol dan sejak itu bangsa
spanyol menguasai perdagangan kenari. Namun selanjutnya bangsa italia
yang mengembangkan kenari dan mengekspornya ke berbagai negara Eropa
seperti Jerman, Inggris dan Rusia.
Keanekaragaman burung kenari yang sekarang merupakan perkembangan keturunan kenari liar yang bernama latin Serinus Canaria.Banyaknya jenis burung kenari ini dipengaruhi kondisi alam atau karena kawin silang yang terjadi sejak lima abad yang lalu. Dalam perkembangannya kenari telah banyak diimpor dan dikembangbiakkan di berbagai negara, termasuk indonesia.
Selain itu burung kenari yang ada saat ini merupakan hasil rekayasa genetik yang dilakukan oleh para penyuka burung kenari selama berabd-abad lamanya. Karena itu saat ini sudah tidak ada burung kenari yang asli dari alam bebas.
Dengan rekayas genetika yang dilakukan oleh para pecinta burung kenari ini, terutama dari negara-negara eropa, burung kenari telah bermutasi, dan telah dihasilkan berbagai macam burung kenari baru.
Contohnya bangsa jerman mengembangkan burung kenari jenis baru yang diberi nama German Hartz Roller canary(harzer Roller). Burung kenari ini juga biasa disebut kenari Harzer karena banyak dikembangbiakkan di pegunungan hartz.
Belgia sebagai negara tetangga jerman juga berhasil mengembangkan burung kenari penyanyi bersuara merdu sebagai jenis yang paling di segani diarena kontes burung kenari penyanyi karena suaranya yang merdu dan memiliki sekitar 17 ragam suara. Burung kenari ini disebut Belgian Waterslager atau malinois, yang terkenal sebagai burung kenari penyanyi yang bersuara merdu.
Selain untuk dinikmati kemerduan kicauannya, burung kenari juga pernah digunakan dalam sistem peringatan dini untuk mendeteksi gas beracun, seperti karbondioksida, didalam penambangan batubabara di
Britania Raya. Namun penggunaan kenari dipertambangan akhirnya dihapuskan dan baru berakhir pada tahun 1986.
Jenis kenari lain yang berhasil di kembangkan di Eropa, diantaranya YorkShire, Border, Lizard, dan Gloster.
Negara-negara di luar eropa yang berhasil menciptakan jenis baru adalah
- Amerika Serikat dengan American Singr Canary
- Iran dengan Persian Canary
- Rusia dengan Russian singer Canary
Sedangkan indonesia termasuk negara penggemar kenari yang belum berhasil menciptakan jenis atau strain kenari khas indonesia.
Di indonesia burung kenari sudah lama dikenal dan penggemarnya sudah banyak mengawinsilangkan kenari yang bersuara merdu. Namun belum berani menampilkan jenis kenari hasil silangan yang menjadi ciri khas indonesia, seperti layaknya iran yang terkenal dengan kenari
Persia-nya.
Dari hasil pengamatan hanya ada beberapa yang mampu menghasilkan jenis baru yang lebih unggul baik dari segi bentuk maupun suaranya.
Inipun jarang sekali untuk dapat mempertahankan sampai
keturunan berikutnya. Banyak sekali faktor yang mempengaruhi keduanya.
Di Indonesia, menghasilkan kenari jenis yang baru hanya sebatas uji coba, tidak seperti yang dilakukan orang eropa yang dapat menghasilkan jenis baru dan mempertahankan jenis baru tersebut sampai keturunan berikutnya.
Sebagian penggemar kenari di indonesia mencoba melakukan kawin silang antara beberapa jenis kenari. namun, hanya sebatas mencari keturunan bersuara bagus atau mudah dididik untuk diisi dengan suara burung lain, hal ini mungkin karena sebai besar pemain kenari indonesia adalah pemain lapangan yang mengutamakan kualitas suaranya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar